Tugas Anak konsep 7 ,8

KONSEP 7
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI PADA BAYI , ANAK DAN KELUARGA
A.    Komunikasi pada bayi , anak dan keluarga
1.      Komunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayi yang umumnya dapat dilakukan adalah dengan melalui gerakan-gerakan bayi dan menggunakan komunikasi non verbal dengan tehnik sentuhan seperti mengusap, menggendong, memangku, dan lain-lain.
2.      komunikasi  Usia Todler dan Pra Sekolah (1-2,5 tahun, 2,5-5 tahun)
Perkembangan komunikasi pada usia ini dapat ditunjukkan dengan perkembangan bahasa anak dengan kemampuan anak sudah mampu memahami kurang lebih sepuluh kata, pada tahun ke dua sudah mampu 200-300 kata dan masih terdengan kata-kata ulangan.
Komunikasi pada usia tersebut sifatnya sangat egosentris, rasa ingin tahunya sangat tinggi, inisiatifnya tinggi, kemampuan bahasanya mulai meningkat, setiap komunikasi harus berpusat pada dirinya, takut terhadap ketidaktahuan dan perlu diingat bahwa pada usia ini anak masih belum fasih dalam berbicara (Behrman, 1996).
Secara non verbal kita selalu memberi dorongan penerimaan dan persetujuan jika diperlukan, jangan sentuh anak tanpa disetujui dari anak, bersalaman dengan anak merupakan cara untuk menghilangkan perasaan cemas, menggambar, menulis atau bercerita dalam menggali perasaan dan fikiran anak di saat melakukan komunikasi.
3.      komunikasi dengan keluarga
a.       komunikasi dengan orang tua
Sebagian besar komunikasi di peroleh melalui observasi langsung atau informasi yang disampaikan orang tua ke perawat. Karena kontak orang tua  yang dekat dengan anak, orang tua memberikan informasi yang dapat diandalkan. Ketika anak sudah mampu menjadi seorang partisipan yangaktif maka orang tua  berperan sebagai kolaborator.
Adapun beberapa hal yang dapat diperhatikan / dapat dilakukan dalam komunikasi dengan keluarga yaitu :
-          Mendorong orang tua untuk berbicara
-          Mengarahakan fokus pembicaraan
-          Mendengarkan dan kesadaran budaya
-          Menggunakan tekhnik diam
-          Bersikap empaati
-          Mendefinisikan masalah
-          Meyelesaikan masalah
-          Memberikan pedoman antisipasi.
-          Menghindari hambatan kmunikasi
-          Berkomunikasi  dengan keluarga  melalui penerjemah
4.      Prinsip komunikasi
 Adapun prinsip-prinsip dasar komunikasi itu antara lain :
-          Adanya Proses Komunikasi
-          Makna yang Dikandung Pesan
-          Menuju Suatu Model Proses Komunikasi yang Umum dan Memusat
B.       Faktor – faktor yang mempengaruhi komunikasi
Ada 2 faktor yang mempengaruhi komunikasi, yaitu :
1.      Faktor Sender (komunikator), meliputi ketermpilan, sikap, pengetahuan dan media saluran yang digunakan. Sebagai pengirim informasi, ide, berita, pesan, komunikator perlu menguasai cara-cara penyampaian, baik secara tertulis maupun lisan. Sikap komunikator sangat berpengaruh terhadap komunikan. Keangkuhan dalam komunikasi dapat mengakibatkan informasi yang diberikan akan ditolak oleh komunikan. Demikian pula ragu-ragu apat menyebapkan ketidakpercayaan terhadap informasi pesan yang disampaikan
2.      Faktor Receiver (komunikan), ketermpilan, sikap, pengetahuan dan media saluran yang digunakan. Keterampilan komunikan dalam mendengar dan membaca pesan sangat penting. Pesan yang diberikan akan dapat dengan mudah dimengerti dengan baik jika komunikan mempunyai keterampilan mendengar dan membaca. Sikap komunikan yang berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi misalkan sikap apriori, meremehkan, dan berprasangka buruk terhadap komunikator.
Faktor – faktor lain yang mendukung adalah :
-          Perkembangan
-          Persepsi
-          Nilai
-          Budaya
-          Emosi
-          Pengetahuan
-          Peran
-          Tatanan interaksi

C.       Komunikasi sesuai tumbuh kembang
1.      Komunikasi pada bayi
Tangisan merupakan bentuk komunikasi yanng menunjukkan rasa lapar , haus , tidak nyaman , rasa sakit dan bayai belajar mengais merupakan cara yang efektif untuk menarik perhatian. Komunikasi pada bayi dengan menggunakan belaian , sentuhan dan ciuman.
2.      Komunikasi pada prasekolah
Perbendaharaan belum lengkap dan hanya bersikap egosentris. Anak hanya memfokuskan komunikasi  pada dirinya sendiri. Tujuan komunikasi pada tahap ini adlaah melatih keterampilan penggunaan pancaindera , melatih  keterampilan kognitif, sebagai bentuk pembelajaran dan pengembangan knsep diri.

3.      Komunikasi pada usia sekolah
Komunikasi pada masa ini dikembangkand alam bentuk verbal dan nonverbal, sebagai upaya dalam mengembangkan pembelajaran dalam aktivitas mandiri, tanggung jawab dan konsep abstrak.
4.      Komunikasi pada usia remaja
Pada masa ini anak sudha mulai memahami falsafah hidup sehingga dpat diajak berkomunikasi dengan baik.







Konsep 8
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK
A.      Kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita
1.      Karbohidrat
Belum ada anjuran jumlah karbohidrat yg harus dikonsumsi / hari. Sebaiknya 60–70 % energi berasal dari karbohidrat. Untuk bayi sebaiknya laktosa karena dapat membentuk flora bersifat asam dalam usus besar, menyerap kalsium
Dalam ASI  Laktosa 40 %.
Karbohidrat memberikan energi kepada bayi. Sereal dan roti merupakan sumber karbohidrat yang baik. Sebaiknya orangtua memilih sereal yang diperkaya zat besi, terutama untuk bayi yang disusui, untuk mencegah timbulnya anemia karena kekurangan zat besi.
2.      Lemak
ASI  40 – 50 % energi dari lemak ( 3 – 4 gr / 100 cc ), Berguna untuk melarutkan vitamin larut lemak. Pada dasarnya lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam dan asam arakidonat. Pada anak usia bayi sampai kurang lebih tiga bulan, lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak yaitu  vitamin A, D, E dan K. Jumlah dan jenis lemak yang dikonsumsi sehari-hari berpengaruh bagi perkembangan dan pertumbuhan anak.  
Lemak merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan aktifitas fisik bagi anak dan balita. Kebutuhan energi ini akan terpenuhi jika konsumsi lemak/minyak hanya menyumbang 15 persen atau kurang dari total energi yang dibutuhkan perhari. Sampai umur dua tahun, lemak yang dikonsumsi oleh anak disamping sebagai sumber energi, harus dilihat juga dari segi fungsi strukturalnya.  
ASI mempunyai komposisi asam lemak yang sangat tepat untuk keperluan bayi dan anak-anak sampai dua tahun tersebut. Juga mengandung faktor-faktor yang menyebabkan lemaknya mudah dicerna, juga komposisi kimianya membuat ASI mudah dicerna dan juga memberikan suplai yang seimbang antara asam lemak omega-6 dan omega-3.
3.      Protein
Untuk tumbuh kembang bayi, Bayi butuh ASI 150 – 200 cc / kg BB per hari = 1,3 – 1,8 gr protein / kg BB / Hari. Pemakaian protein dari ASI 100 %. Kebutuhan bayi akan protein , 0 – 4 bln sebanyak 1,9 gr / 100 kkal dan 4 – 12 bln sebanyak 1 – 1,5 gr / kg / hari. Protein yang berlebihan : akan menyebabkan letargi, dehidrasi, dan diare.

4.      Vitamin
Vitamin C: Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan lainnya.

Vitamin D: Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin  ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu olahan yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan yogurt  kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan tulang cacat.

Vitamin A: Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati.

Vitamin B-kompleks: Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.

5.      Cairan
Mineral
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro, yaitu : Kalsium  merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan struktur tulang dan gigi, kontraksi otot, iritabilitas saraf, koagulasi darah, kerja jantung dan produksi susu. Kalsium akan dieksresikN 70% dalam tinja, 10% dalam urin, sedangkan 15-25% bertahan dan tergantung dalam keceptan pertumbuhan.

B.       Kebutuhan Total Energi Pada Anak
Jumlah energy yang dianjurkan untuk bayi dihitung berdasarkan jumlah konsumsi energy yang diperlukan agar dapat tumbuh dengan baik dan sehat. Bayi yang baru lahir memerlukan konsumsi energy yang selalu meningkat per unit berat badan, khususnya antara saatu samoai enam bulan. Pada waktu itu, bayi tersebut memerlukan energy sekitar 117 kal per kilogram berat badan. Selanjutnya sampai usia satu tahun pertama keperluan energy per unit berat badan menurun dan hal itu berlangsung selama masa kanak – kanak.
Menurut Recommended Daily Allowance (RDA) Amerika Serikat, keperluan energy selama enam bulan pertama adalah 117 kalori per kilogram berat badan atau 702 kalori per hari. Antara usia 6 – 12 bulan konsumsi energy yang disarankan adalah 108 kal per kg berat badan, atau sebanyak 972 kal sehari.
Selama kehidupan awal bayi, hanya sedikit energy digunakan untuk pertumbuhan, sebagian kecil lain digunakan untuk aktivitas, tetapi sebagian besar dimanfaatkan untuk metabolism dasar.
Kebutuhan Energi Rata – rata dari Bayi
Kebutuhan energi
Kalori per 24 jam
Per kg berat badan
Persen
Basal Metabolism Rate (BMR)
Spesific Dinamic Action
Pertumbuhan
Aktivitas
Kehilangan dalam tinja
55
8
18
24
10
48
7
16
21
8
Jumlah
115
100

C.       Total parenteral nutrisi
Nutrisi Parenteral (NP) merupakan cara pemberian nutrisi dan energi secara intravena yang bertujuan untuk memberikan kecukupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang diperlukan untuk metabolisme dan pertumbuhan bayi baru lahir yang mempunyai problem klinik yang berat, terutama pada Bayi Baru Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) di mana belum/tidak memungkinkan untuk diberikan nutrisi enteral.
INDIKASI
-          Bayi dengan berat badan £ 1800 g yang kebutuhan nutrisi enteralnya tidak dapat terpenuhi > 3 hari.
-          Bayi dengan berat badan > 1800 g yang kebutuhan nutrisi enteralnya tidak terpenuhi > 5 hari.
-          Ganggua respirasi > 4 hari (termasuk seringnya serangan apnea)
-          Malformai kongenital traktus gastrointestinalis
-          Enterokolitis netrotikans
-          Diare berlanjut atau malabsorbsi
-          Pasca operasi (khusunya operasi abdomen

Kebutuhan cairan inisial pada neonatus
Berat badan (kg)
Jumlah cairan (ml/kg BB/hari)
< 24 jam
24-28 jam
> 48 jam
< 1,0
1,0 – 1,5
> 1,5
100 – 150
80 – 100
60 – 80
120 – 150
100 – 120
80 – 120
140 – 190
120 – 160
120 – 160

Kebutuhan elektrolit yang dianjurkan pada neonatus
Elektrolit
Dosisi harian yang dianjurkan (meq/kg/BB)
Kalium
Natrium
Klorida
Kalsium
Magnesium
Fosfor
1 – 4
2 – 5
1 – 5
3 – 4
0,3 – 0,5
1 – 2 mmol/kg

0 komentar:

Posting Komentar